Dalam kabut duka
Malam itu seorang gadis bernama
Natasya sedang berjalan menyusuri Pantai Anyer Jakarta. Dia tak tahu apa yang
harus dilakukannya. Setelah Ia diperkosa oleh dua orang temannya,Dia takut
untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seorang laki – laki.
Waktu itu saat dua orang
laki-laki yang sedang menculiknya dia coba berteriak – teriak namun, warga
sekitar tidak bisa menolong karena dua orang temannya itu berpakaian dinas
petugas rumah sakit jiwa danmereka anggap bahwa Natasya itu adalah orang gila
yang kabur. Setelah beberapa saat, “ayo Nat, nggak usah malu – malu “, ujar
salah satu teman penculikannya itu. “ Aku nggak mau.” Ucapnya dengan emosi yang
meluap – luap. Setelah mendengar Natasya menuturkan seperti itu temannya itu memukulnya
dari belakang sehingga Natasya pingsan dan setelah sadar diri Ia telah berada
di kamar hotel berbintang dikawasan Jakarta Selatan.
“Aku hina, aku nista, Ya Allah
maafkanlah hambamu ini Ya Allah.” Setelah beberapa jam Ia keluar dari hotel
tersebut dengan langkah yang amat berat dia menuju kerumahnya. “semalam Kamu
kemana Nat?,” ujar ibunya. “aku dirumah Chika bu.” Ujarnya sedikit berbohong.
Jika tidak maka ibunya akan
curiga dan akan menelusuri masalah yang menimpa Natasya tersebut. Beberapa hari kemudian perutnya mulai
berkontraksi seperti tanda tanda orang yang sedang hamil muda. Beberapa kali
dia muntah saat makan bersama di ruang makan keluarganya. Akhirnya ibunya mulai
curiga kepada Natasya dan mengikuti seluruh kegiatan Natasya.
Waktu itu saat di Pantai Anyer
sebetulnya Natasya mempunyai pikiran buruk atau dengan kata lain bunuh diri.
Namun sebelum dia meninggalkan rumah ibunya sempat curiga dan mengikutinya,
akhirnya hal itu dapat dicegah oleh ibunya.
Setelah Natasya di interogasi
habis – habisan oleh ibunya, dia mulai berkata jujur bahwa dia sebenarnya telah
hamil dengan laki-laki yang telah menculiknya dan memeperkosannya. “ Aku hamil
mah maafin aku ya,” pemintaan maafnya kepada ibunya. “ siapa yang telah
menculikmu dan menghamilimu, apakah kamu kenal Nat?, tanya ibunya kepada
Natasya. “ iya mah Aku tahu mereka itu Rivan dan Handika.”jawabku dengan
perlahan. Wajah ibunya sudah merah membara. “ayo kita labrak mereka sekarang!”,
kemarahan ibunya.
Setelah beberapa saat ibunya
dan Natasya mengendarai mobil mereka. Akhirnya mereka sampai dirumah kos –
kosan Rivan dan Handika. “nomor berapa Nat”,ujar ibunya. “nomor 124-B mah”,ujar
Natasya. “dok....dok...........dok............dok ting tung! “,suara gedoran
pintu dan bel oleh ibu Natasya.
Dengan kaget Rivan muncul
dari dalam. “ada apa yah?”,tanya si Rivan. “heh,kamu itu pura-pura tidak tahu
yah kamu tho yang telah menculik dan memeperkosa anak saya?, tanya ibunya.
“santai aja tante saya akan bertanggung jawab kok!”,jawab Rivan dengan santai.
Akhirnya setelah Mereka
berunding beberapa lama dan mereka telah sepakat bahwa Natasya akan segera
dinikahkan dengan si Rivan itu. Setelah beberapa bulan mereka pun menikah dan
memliki momongan, bernama Ritna Adinda Suci.
Namun sebenarnya,dari
dalm lubuk hati si Rivan dia tidak mencintai Natasya sama sekali melainkan dia
mengincar harta Natasya yang diberikan oleh ayahnya.
Beberapa
bulan kemudian...........................................
“huuuk............huuuk...............huuuk”,suara batuk ayahnya dari
dalam. “ayah ndak papa?”, tanya Nyatasya dengan kekhawatiran. “ ayah ndak papa
kok nak”, ujar ayahnya. “benar ayah ndak papa?. Kalau gitu Natasya tingggal
dulu yah”. Ujar Natasya.
“krompyeng........................”, suara gelas kaca jatuh. “setelah
Natasya mencari sumber bunyi itu ternyata dari kamar ayahnya.
“ayah.......bangun yah, ibukk,,,,,,,” teriak
Natasya. “ada apa nak. Ya ALLAH, apa yang terjadi Nat? Ujar ibunya. “aku
juga nggak tau buk”. Ujarnya. Setelah itu mereka pun membawa ayah kerumah
sakit.
Beberapa saat
kemudian.................................................
Dokter keluar dari ruang
UGD rumah sakit. “ibuk, bapak harus segera dioperasi karena jantungnya sudah
terdesak oleh beberapa kilo lemak.” Ujar dokter “iya dok lakukan apa saja untuk
membuat suami saya sembuh”,ujar ibu Natasya. Beberapa saat kemudian ayah
Natasya pun dioperasi, Natasya dan sang ibu pun cemas tapi mereka tetap berdo’a
agar operasinya lancar.
“ngeeekk..........”,suara seperti orang keluar dari pintu. Dan akhirnya
dokter mengumumkan jika operasi telah berhasil dan bapak akan segera
dipindahkan keruang perawatan. “tttuuut........ttuuuut.......tut”, Natasya
menelpon suaminya. “siapa sih nih, waduh Natasya sebentar ya sayangku”, ujar
Rivan. “hallo... ada apa mah?”, ujar Rivan. “kamu dimana sih pah, ayah
dirumahsakit sekarang”. “apah!!! Yasudah aku akan segera kesana”, ujar Rivan.
“nggak usah kesana ah
kan hartanya sudah dipindah tangankan oleh Natasya ke aku,
ha..........ha.............ha”, ujarnya dengan bangga. Beberapa saat kemudian
Natasya mulai cemas kenapa suaminya tidak kunjung datang juga. “ah, aku susul
kekantor aja deh”, ujarnya.
Setelah sampai kantor
akhirnya Natasya tanpa buru – buru langsung menuju ruangan si Rivan. Dan
ternyata si Rivan tengah bercumbu dengan pegawai kantornya. “papah....!
astagfirullahaladzim!”, ujar Natasya dengan meneteskan air mata. “mau apa kamu
kalau mau cerai ya cerai saja gitu aja kok repot, asal kamu tahu ya aku itu
hanya mengincar harta ayahmu tahu!”, ujar si Rivan dengan membentak. “oke,
makan tuh harta”, ujar Natasya. Dan akhirnya mereka pun bercerai pada saat itu
juga.
Akhirnya Natasya pun kembali
kerumah sakit sambil meneteskan air mata, karena hak asuh anak jatuh pada
suaminya. “sudah nak, yang sudah ya sudah mari kita awali dengan yang baru”,
ujar ibu Natasya.
Jam
00.05 ....................................................
Kontraksi jantung ayah
Natasya mulai melemah dan akhirnya meninggal dunia. “
ayah.........................ayah, jangan tinggalin Natasya yah”. Tangis
Natasya “sudah nak, biarkan ayahmu tenang disisiNya”. Ujar Ibu Natasya.
Akhirnya Natasya sadar
bahwa dalam kabut duka itu ada sebuah impian yang harus kita kejar.
_THE
END_
Jodohku
Guruku sendiri!
Namaku Clara Adila Putri, aku bersekolah di Smp Taruna Bhakti 2, disini
aku akan bercerita tentang aku yang menyukai guruku sendiri.
Disekolahanku ada guru baru yang bernama pak Randyta prawira. Dia
merupakan guru kesukaanku, beliau mengajarkan pelajaran matematika, selain
disini dia ganteng dan super keren itu, beliau juga masih muda aku dan beliau
cuman kelewatan umur sekitar 5 tahun, benar – benar seperti malaikat, ya
ampun!!!!
Saat itu waktu menunjukan pukul 07.00 pagi aku segera bergegas pergi
kesekolah, pelajaran pertama pada hari ini adalah Bahasa Inggris yang diampu
oleh Ibu kirana adi setyaningsih S.Pd. aku termasuk salah satu murid terpandai
disekolahku lagi pula kelihaiyanku dalam mengucapkan kalimat – kalimat
berbahasa inggris membuat ibu Kiran bangga denganku pasalnya aku telah
memperoleh 4 piala juara 1 di berbagai tingkat dari kota, provinsi,Nasional,
dan Internasional untuk kategori story
telling. Miss World yang berasal dari Spanyol pun menonoton ku saat aku
berligai mewakili Indonesia di Jepang. Sungguh bahagianya hatiku.
Seusai pelajaran itu adalah pelajaran ipa/fisika yang diampu oleh ibu
uning S.Pd. ibu uning ini juga bangga dengan prestasiku karena telah meraih 5
mendali emas berturut turut dalam : lomba olimpiade tingkat Nasional,
internasional,EMTAC,KLIRVOYN,dan PASIFIC COMPETITION 2011. Selain mengangkat
namaku aku juga telah mengangkat derajat sekolahku dan akhirnya sekolahku
menjadi sekolah RSBI. Horeeeee!
Pelajaran yang kunanti pun akhirnya datang yaitu pelajaran matematika
oleh pak Randy, aku cuman bisa diam melihat ketampanan pak Randy sampai –
sampai aku tidak dengar ketika pak Randy memanggilku. “Clara.....Clara”, teriak
pak Randy. “clar, kamu dipanggil”, ujar teman sebangkuku bernama Melin. “hah,
dipanggil sama siapa?”, tanyaku. “Clara saya yang memanggil kamu”, sahut Pak
Randy. “eh, bapak tho!, maaf ya pak saya tidak dengar”,jawabku. Ternyata aku
dipanggil pak Randy untuk mengerjakan soal yang cukup sulit namun, aku bisa dan
bangga dengan diriku sendiri
Beberapa
bulan
kemudian...............................................................................
Dua minggu lagi adalah hari penantianku dikelas tiga sekolah menengah
pertama ini, aduhh rasanya deg-degan. Tapi aku tidak akan menyerah karena “AKU
PASTI BISA”. Hari ini adalah hari yang tak pernah kulupakan sepanjang hidupku
jajan bersama semua teman sekelas.
2
minggu kemudian..........................................................................................
Hari ini aku memulai ujian tingkat nasional pertamaku. Kemarin malam aku
sudah tahajud dan puasa. Aku hanya bisa berharap yang terbaik untukku. Dan
pelajaran hari ini adalah Bahasa Indonesia. Setelah beberapa hari aku mengikuti
Ujian, aku merasa lega karena aku alhamdulillah bisa semua. Kini aku tinggal
menanti tiga minggu lagi untuk pengumuman kelulusan.
Setelah
3 minggu...................................................................................................
Hari ini aku dan ayahku menerima hasil kelulusan. Saat pertama kubuka
surat itu dan yang muncul adalah selamat anda lulus dan nilai yang kudapat
yaitu : 39,80. Selain bahasa Indonesia nilaiku perfect semua. Senangnya.!!!!!
Setelah aku mendaftarkan diri ke sekolah menengah atas aku tiba-tiba di
telfon oleh seseorang dan tahu nggak siapa orangnya,Pak Randy!!! Yaampun dia
mengucapkan selamat kepadaku dan dia mengajak aku untuk “candle like dinner” romantisnya.
Sesampainya itu berlangsung pak Randy mengungkapkan sesuatu kepadaku
bahwa dia sebenarnya mencintai aku tapi dia akan menunggu sampai aku siap ooh,
romantisya!!!! Pak Randy bilang seperti ini “clar, aku sebenarnya mencintaimu
tapi dulu aku masih jadi gurumu sekarang kan tidak”. Ujar Pak Randy. “iya, pak
ndak pa pa”.ujarku.
Aku berkata dalam hati bahwa sesungguhnya didunia ini tidak ada yang
tidak mungkin, semuanya serba mungkin tingga kemauan kita saja.
“ if it is good for us so,we must do it”
Remember it!
_the end_
Thanks if you have read this page.